Pengertian Dari Jaringan Akses Telkomunikasi

 Jaringan Akses Telkomunikasi

 


Pendahuluan

 

Jaringan Akses adalah jaringan yang menghubungkan pelanggan dengan sentral telepon. Jaringan ini adalah dasar jaringan telepon, karena pada dasarnya jaringan telekomunikasi adalah gabungan dari beberapa jaringan akses.

 

Ada empat jaringan akses yang digunakan dalam telekomunikasi

Jaringan Lokal Akses Kabel (Jarlokab atau Jarkab)

Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)

Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (jarlokaf)

Jaringan Akses Hibrid

 

Jaringan Lokal Akses Kabel (Jarlokab)

jaringan yang menggunakan kabel tembaga sebagai media transmisinya.

Jaringan kabel adalah jaringan yang paling lama dan paling banyak digunakan. Peningkatan jaringan ini menggunakan teknologi penggandaan seperti Pair Gain dan xDSL.

 

Akses Tembaga 

Keterangan :

 

(1) Sentral Telepon                                 

(2) Kabel Primer                                            (7) Terminal Batas

(3) Rumah Kabel                                           (8) Kabel Rumah

(4) Kabel Sekunder                                       (9) Daerah Catuan Langsung

(5) Kotak Pembagi                                       (10) MDF

(6) Kabel / Saluran Penanggal                    (11) Terminal Pelanggan

 

Instalasi Kabel tembaga :

Istilah dalam Jaringan Akses Komunikasi Telepon

MDF (Main distribution Frame)

Rangka Pembagi Utama yaitu tempat terminasi antara kabel   telepon ke sentral dan kabel telepon ke pelanggan (kabel primer).

Kabel Primer :

 Ditempatkan dan didistribusikan dari MDF di dalam gedung   sentral ke arah rumah kabel (RK). Penempatan kabel melalui tanam langsung atau duct, dan menggunakan titik penarikan

 manhole atau handhole, serta terdapat daerah yang dicatu secara langsung (DCL).

Rumah Kabel :

Rumah Kabel atau Cross Connect cabinet menjadikan distribusi kabel primer fleksibel dan menghubungkan jaringan kabel primer dengan jaringan kabel sekunder

Daerah Catuan Langsung (DCL)

DCL atau Daerah Catuan Langsung adalah daerah layanan dimana kabel dari MDF langsung dicatukan ke DP.

Kabel Sekunder :

Ditempatkan dan didistribusikan dari Rumah Kabel (RK) ke arah Distribution Point (DP). Pendistribusiannya melalui sistem kabel udara dan sistem kabel bawah tanah. Distribusi sekunder menggunakan tiang.

Distribution Point :

Digunakan untuk menghubungkan kabel sekunder ke saluran dropwire ke rumah pelanggan, yang nantinya diteruskan ke pesawat telepon. DP diletakkan di atas tiang maupun di dinding.

IKR/G :

Instalasi Kabel Rumah/Gedung adalah tatacara pemasangan jaringan telepon di dalam rumah atau gedung. Titik hubungannya dimulai dari Kotak Titik Bagi (KTB) sampai ke pesawat telepon.

 

Besaran Jaringan Akses Kabel

Penentuan besaran jaringan kabel ditentukan oleh jumlah pelanggan yang akan dilayani, serta perkiraan kebutuhan (demand) beberapa tahun ke depan. Oleh sebab itu penentuannya harus dimulai dari penentuan letak DP, penentuan letak dan kapasitas RK, penentuan kapasitas dan tipe kabel sekunder (termasuk penggunaan tiang), penentuan kapasitas dan tipe kabel primer (termasuk penggunaan sistem duct) dan penentuan besar MDF yang dibutuhkan. Selain itu dibutuhkan pemahaman sistem

pendukungnya.

 

Perangkat Pendukung Jaringan Akses Kabel

Distribution Point( DP)

Distribution Point (DP) merupakan terminasi kabel dropwire dari rumah pelanggan. Kapasitas DP umumnya terdiri dari 10 dan 20 pair.

Kapasitas 10 pair biasa digunakan di daerah residensial

20 pair di daerah bisnis.

 

Rumah Kabel

Cakupan Rumah Kabel (RK) atau Cross Connect Cabinet (CCC) ditentukan oleh batas-batas geografi seperti sungai, jalan besar dan lain lain.

Kabel Sekunder

Ukuran kabel sekunder tergantung jumlah pair ke DP, estimasinya adalah

untuk demand 5 tahun.

Kabel Primer

Jumlah pair untuk kabel primer adalah 2/3 dari total perkiraan kabel sekunder yang diterminasi pada RK untuk demand 5 tahun.

Main Distribution Frame (MDF)

MDF terdiri dari frame vertikal dan horizontal, frame vertikal dihubungkan

dengan kabel primer sedangkan frame horizontal dihubungkan dengan

SLIC pada sentral. Berikut ini gambar konstruksi MDF, namun baglian

 horizontal yang ke sentral tidak diperlihatkan.

Instalasi Kabel Rumah /Gedung

Digital Line Carrier (DLC)

Teknologi DLC digunakan untuk mengurangi jumlah kabel yang digunakan pada jaringan kabel dan mengatasi masalah kiileija di jaringan, misahrya banyaknya kabel yang rusak karena waktu, pekerjaan penggalian untuk konstruksi kabel yang sulit dan terbatas serta mahalnya biaya jaringan kabel dan pemeliharaannya.

Teknologi DLC terdiri dari 2 jenis :

Universal DLC (UDLC)

Integrated DLC (IDLC)

Digital Subcriber Line (DSL)

Kemajuan telekomunikasi menunjukkan bahwa kebutuhan tidak saja terbatas pada komunikasi suara, tetapi juga data dan gambar (multimedia).

Jenis-jenis DSL :

 1. ADSL (asymmetrical digital subscriber line)

 2. HDSL (high-data-rate digital subscriber line),

 3. SDSL (single-line digital subscriber line)

 4. VDSL (Very-high-data-rate digital subscriber line)

 

Teknologi Wireless/Cordless

Teknologinya dimulai dari teknologi analog yang disebut dengan generasi pertama Cordless Telephony CT1, kemudian digantikan dengan teknologi digital yakni CT2, CT3 dan DECT.

CTl

Menggunakan frekuensi uplink 47 MHz dan frekuensi downlink 1,7 MHz dengan daya pancar handset 6mW. Range handset hanya berjarak sekitar 100 m.

CT2

Dibentuk di Inggris pada tahun 1991 dengan menggunakan frekuensi kerja 935 - 960 MHz dan 890 - 915 MHz. Teknologi yang digunakan adalah TDMA dengan channel spacing 200 KHz. Daya panjang handset dari 20mNV sampai 20 W.

CT3 (DCT 900)

CT3 atau Digital Cordless Telephony DCT 900 dibentuk di Swedia oleh perusahaan Ericsson CT3 menggunakan alokasi frekuensi 1,7 - 1,9 GHz dengan teknologi TDMA. Jarak antar channel 200 KHz dan berjumlah 374 channel.

DECT

Digital European Cordless Telecommunications(DECT) dikenalkan

 tahun 1991 oleh European Telecommunications Standards

Institute (ETSI) dan digunakan sebagai standar cordless Eropa

DECT menggunakan alokasi frekuensi 864 - 868 MHz dengan

 teknologi TDMA. Jarak antar channel 100 KHz dan berjumlah

40 channel.

 

Aplikasi teknologi wireless/cordless yang banyak dipakai di

 masyarakat untuk jaringan akses telepon antara lain…

WLL (Wireless Local Loop) dan

Point To Point Radiolink

 

Metode Penyandian (Coding) DSL

1. CAP (Carrierless amplitude/phase modulation)

    Merupakan teknik modulasi yang mirip dengan QAM (Quadrture

    amplitude modulation), tetapi tidak membutuhkan frekuensi pembawa.

 

2. DMT (Discrete multitone)

    Merupakan teknik modulasi yang memecah-mecah lebarpita yang ada

    menjadi beberapa sub-band yang sempit untuk menjamin reliabilitas

    transmisi data, bahkan ketika derau mempengaruhi area tertentu dalam

spektrum yang ada

 

Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf)

Ada empat modus aplikasi serat optik :

1. FTTZ,

2. FTTC.

3. FTTB dan

4. FTTH.

 

Fiber To The Zone (FTTZ)

Dalam modus aplikasi FTTZ, scrat optik digunakan untuk menggantikan jaringan primer dari jarkab. Sehingga serat optik ditarik dari sentral sampai rumaah kabel (RK). TKO diletakkan di dalam RK. Aplikasi ini dilakukan jika tingkat kebutuhan sebatas memenuhi keterbatasan kabel primer

Gambar. Modus Aplikasi FTTZ

Fiber To The Curb (FTTC)

Aplikasi FTTC menempatkan TKO terletak di suatu tempat diluar bangunan, didalam kabinet atau diatas tiang menggantikan DP dengan kapasitas lebih kecil dari 120 SST. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis yang letaknya terkumpul di suatu area terbatas namun tidak berbentuk gedung bertingkat tinggi seperti yang ditunjukkan Gambar 2.14

 

Fiber To The Building (FTTB)

TKO diletakkan di dalam gedung (ruang telekomunikasi basement atau terdistribusi di setiap lantai). Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR. FTTB dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan di apartemen seperti yang ditunjukkan Gambar.

Fiber to the Home (FTTH)

Biasanya jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisar maksimum 20 km. Dimana pusat penghantaran penyelenggara layanan (service provider) yang berada di kantor utama disebut juga dengan central office (CO), disini terdapat peralatan yang disebut dengan OLT. Kemudian dari OLT ini dihubungkan kepada ONU yang ditempatkan di rumah-rumah pelanggan (customer's) melalui jaringan distribusi serat optik (Optical Distribution Network, ODN). Isyarat optik dengan panjang gelombang (wavelength) 1490 nm dari hilir (downstream) dan isyarat optik dengan panjang gelombang 1310 nm dari hulu (upstream) digunakan untuk mengirim data dan suara.Z

 

Teknologi Jarlokaf :

1. Teknologi DLC

2. Teknologi PON

3. Teknologi HFC

LihatTutupKomentar